Viral Communication: sebuah seleksi alam

Dari kuliah manajemen periklanan waktu ini, gue mendapatkan istilah baru: VIRAL COMMUNICATION! Sebenarnya mungkin nggak begitu baru. Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah melakukannya. Viral communication itu bentuk komunikasi yang penyebarannya sangat cepat seperti virus komputer. Nah, salah satu contohnya adalah apa yang kita lakukan di facebook. Nge-tag foto, note, link youtube, dan sebagainya. Dari kita nyebar ke teman kita, dari teman kita nyebar ke sodaranya, dari sodaranya temen kita nyebar ke tetangganya, dan seterusnya.

Yang unik dari viral communication tersebut, jika kita berbicara dalam konteks pemasaran, adalah kontrol penyebarannya sepenuhnya di tangan konsumen. Kalau mereka suka, mereka akan dengan senang hati dan sukarela membantu menyebarkannya. Hal tersebut tentu sangat membantu marketer dalam penyebaran informasi mengenai produknya. Tapi di sini menjadi pilihan yang sulit bagi marketer.

Dead or alive. Mungkin itu istilah yang tepat untuk menggambarkan posisi marketer dalam viral communication. Yang terjadi nantinya adalah mirip seleksi alam. Karena kontrol sepenuhnya di tangan konsumen, bagi mereka yang tidak mampu mengemas pesannya dengan baik, tidak bisa mengambil hati konsumen, tidak tahu apa yang konsumen inginkan, maka usaha tersebut akan stagnan atau kolaps. So, more power in consumers' hands!

0 komentar:



Post a Comment